Mewabahnya COVID-19 menyebabkan pemerintah mengambil beberapa kebijakan,salah satunya di dunia pendidikan dengan menekankan untuk seluruh kampus di Indonesia melaksanakan sistem kuliah online/daring. Tidak terkecuali di STAINU Purworejo yang juga melaksanakan sistem tersebut, hal ini sebagai bentuk tindakan preventif untuk meredam penyebaran COVID-19.
Dilansir dari Wikipedia, Kuliah online (Online Lecture) adalah sistem perkuliahan yang memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio atau tulisan oleh pihak akademi/universitas.
Di STAINU Purworejo, sistem perkuliahan yang tadinya dilaksanakan secara langsung (tatap muka) diganti dengan menggunakan sistem online/daring. Kegiatan kuliah online tersebut mulai dari menggunakan metode pembelajaran Google Classroom, via grup WhatsApp dan video call. Jika dibilang kurang efektif ya memang sangat kurang efektif, karena besar kemungkinan dosen dan mahasiswa menjadi kurang aktif dan bahkan acuh terhadap pembelajaran online yang sedang dilaksanakan. Saat diskusi makalah atau diskusi hasil penelitian terkesan mahasiswa hanya sibuk diskusi sendiri dan adu pendapat tanpa ada yang menengahi.
Dari dosen juga tidak semuanya aktif dalam perkuliahan online/daring. Bahkan ada dosen yang hanya memberi tugas saja pada mahasiswa sehingga mahasiswa merasa terbebani karena banyaknya tugas yang dilimpahkan. Ditegah situasi seperti sekarang ini yang menyulitkan mahasiswa adalah untuk mencari referensi berupa buku dan jurnal ataupun modul lainnya. Karena tidak semuanya bahan makalah bisa didapatkan di internet saja.
Hasil survei yang dilakukan Tim Redaksi terhadap sebagian mahasiswa, berikut beberapa keresahan mahasiswa terkait dengan diberlakukanya sistem kuliah online/daring:
- Kendala kuota dan jaringan internet bagi mahasiswa, (apalagi yang rumahnya susah untuk dijangkau internet).
- Slow respon baik dari dosen atau dari mahasiswa sehingga menyebabkan kondisi perkuliahan tidak kondusif.
- Sistem perkuliahan yang monoton dan membosankan.
- Dosen hanya memberi tanggapan dan penegah saja tidak menjelaskan materi dengan panjang dan lebar, setidaknya dengan mencantumkan video atau yang lainnya.
- Mahasiswa menjadi lebih susah memahami materi perkuliahan karena tidak bisa bertatap muka langsung dengan dosen.
Tetapi disisi lain ada kabar suka yang dirasakan mahasiswa diantaranya:
- Kuliah bisa dilaksanakan dimana saja.
- Salah satu tindakan untuk mengisolasi diri, jadi mahasiswa tidak khawatir akan terjangkit virus dan merasa aman karena tidak keluar rumah.
- Menghemat biaya transportasi.
- Jawaban atas pertanyaan mahasiswa dapat divisualisasikan.
- Waktu diskusi lebih panjang dan kesempatan untuk mahasiswa bertanya menjadi lebih banyak.
Mahmud Nasir, S. Fil. I, M. Hum selaku Ketua STAINU Purworejo dalam via WhatsApp menyampaikan bahwa penyebaran COVID-19 ternyata memberikan dampak sangat luas bukan hanya pada masalah kesehatan dan psiko-sosial masyarakat, tetapi berdampak pula pada aspek ekonomi, pendidikan, dan aktivitas ibadah yang menghimpun banyak orang. Pada aspek pendidikan, interaksi mahasiswa dengan sumber belajar termasuk dengan dosen dilakukan secara online. Proses perkuliahan secara online ternyata juga menimbulkan berbagai masalah baru, terkait dengan biaya dan daerah tempat tinggal yang susah terjangkau jaringan internet.
Dampak langsung pada aktivitas akademik antara lain penundaan KKN, bimbingan Skripsi, ujian munaqosah, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Semua permasalahan di atas menuntut kreativitas kita untuk mecari solusi yang tepat, efisien tapi produktif.
Dalam rapat online STAINU Purworejo yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu juga mengarah pada pengambilan langkah/kebijakan strategis terkait beberapa persoalan tersebut. Termasuk kuliah online yang telah berjalan 2 (dua) minggu lebih sampai saat ini, harapannya sistem pembelajaran kuliah online tetap berjalan dengan baik dan efektif, tentu dengan kerjasama masing-masing dosen dengan kelas pada satuan mata kuliah yang diampu.
Adapun beberapa harapan mahasiswa terkait sistem perkuliahan online/daring meliputi terciptanya kelas pembelajaran yang efektif dan kondusif, dosen yang tidak hanya memberi tugas pada mahasiswa, dosen memberikan modul untuk mahasiswa berupa video dll. Serta harapannya dosen lebih aktif agar mahasiswa yang tadinya acuh menjadi lebih aktif
Oleh: Tim Redaksi (Aiena Rissa)
tetap menulis,admin!!!
BalasHapus