Source Img : Pinterest |
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan mahkluk yang lain. Kesempurnaan itu bisa terlihat dari jasad, batin, ruh, dan akalnya. Keseluruhan komponen tersebut yang menjadikan manusia dapat mengendalikan gerak langkahnya sesuai dengan yang dikehendaki atau yang diketahui.
Kalau engkau mau mencari Allah, belajarlah dari iblis. Ketahuilah bahwa apa yang disebut iblis adalah imajinasi Allah yang mengalir dari ism al-Mudziil yang misterius dan tak pernah digambarkan kirim maupun 'aradh-nya. Allah hanya akan menyebut dzat dan sifat iblis. Oleh karena itu renungkan lah akan kisah iblis yang membangkang perintah Allah untuk bersujud kepada Adam niscaya engkau akan memperoleh hikmah.
Setiap diri manusia terdapat sifat yang rendah dan tercela yang hadir secara misterius sebagai bisikan-bisikan yang mendesak digugusan naluri jiwa yang memancarkan kemuliaan (taqwa). Tetapi apabila bisikan-bisikan rendah itu diikuti dan dibiasakan,maka akan terjelmalah bisikan-bisikan itu sebagai tabiat. Dan tabiat itu pada akhirnya akan menjadi sifat seseorang.
Ketahuilah bahwa didalam diri setiap manusia tersembunyi bisikan naluriah rendah yang disebut al-masyhadul hayawaniyah yang harus dikikis habis sebelum berurat akar didalam kalbu sebagai sifat yang tetap,dimana pada setiap sifat tersebut akan semakin mempertebal hijab insan dari Khaliq -nya.
Berikut beberapa sifat-sifat tercela yang dimana setiap manusia memiliknya :
1. Nafsun Thusiyyah (jiwa merak)
Sifat yang selalu menyombongkan diri dengan asal usul keturunannya. Sifat ini merupakan pengejawantahan sifat iblis yang bangga asal usulnya dari unsur api. Tapi jangan pernah kita memandang dengan tatapan mata penuh kebencian karna sejatinya didalam diri kita terdapat nafs yang sama.
2. Nafsun Subu'iyyah (Jiwa Serigala)
Sifat yang selalu berusaha merusakkan kehidupan orang lain dengan berbagai cara. Sifat itu adalah pengejawantahan dari sifat iblis yang senantiasa ingin menggoda dan merusakkan kehidupan anak cucu Adam. Kita tetap perlu waspada karna sejatinya didalam diri kita terdapat nafs yang sama.
3. Nafsun Kalbiyyah (Jiwa Anjing) dan Nafsun Himariyyah (Jiwa Keledai)
Dia pengejawantahan dari sifat iblis yang senantiasa ingin menguasai segalanya, tetapi terperangkap pada kumparan keserakahan diri dan khayalan yang menyesatkan. Dia selalu menunjukkan segala amal perbuatannya. Menghitung amal dengan spekulasi Yang naif dan bodoh. Kita harus waspada,karna sejatinya didalam diri kita terdapat nafs yang sama.
4. Nafsun Fa'riyyah (jiwa tikus) dan Nafsun Qirdiyyah (jiwa beruk)
Sifat yang suka merusak dan mengejek orang secara diam-diam. Lain dimulut lain dihari, meski tidak memperoleh manfaat dari perbuatannya. Waspada terhadap sifat penjilat dan penghianat semacam itu karna sejatinya didalam diri kita terdapat nafs yang sama pula.
5. Nafsun Khinziriyyah (Jiwa Babi) dan Nafsun Jamaliyyah (Jiwa Unta)
Sifat yang suka akan hal-hal buruk dan sangat mementingkan diri sendiri,kalau perlu mengorbankan orang lain. Manusia ini hidup dari satu kedustaan ke kedustaan lain. Manusia macam ini tidak akan mendapat Rahmat dari Allah. Tetaplah kita waspada karna sejatinya didalam diri kita bersemayam nafs yang sama.
6. Nafsun Dzaati Suhuumi al-hamati kal hayati wal agrabi (Jiwa penyengat yang berbisa seperti ular dan kalajengking)
Sifat itu selalu menyengat dan pembenci,hasut dan dengki akan keberuntungan orang lain. Selalu baik dimulut lain busuk dihati. Dia suka mengumpat dan memaki Tuhan yang dianggap memberi nasib buruk kepadanya. Oleh sebab itu berhati-hatilah karna sejatinya didalam diri kita terdapat nafs yang sama.
Didalam diri setiap manusia selalu ada hal-hal yang merusakkan kalbu. Yang pertama adalah tahdiidul khiitah, yakni orang yang suka mengurung diri dan membatasi pergaulan hidupnya, sehingga ia mengukur kebenaran dirinya sendiri. Yang kedua adalah at-tamanni, yakni orang-orang yang selalu berangan-angan akan hal yang tiada mungkin terjadi. Yang ketiga adalah at-ta'alluqu bighoirillahi, yakni takluk kepada ghair Allah. Bisa berwujud dari berbagai manifestasi,baik sekedar kemasyhuran, mabuk puji-pujian, pangkat,jabatan ,gelar Gandrung perempuan,dan lain-lain. Yang keempat adalah katsratul Akli wal Wanamu, yaitu orang-orang yang banyak makan dan banyak tidur yang menyebabkan menjadi pemalas. Oleh sebab itu kita harus waspada terhadap hal hal yang dapat merusakkan kalbu.
Oleh : Tim Redaksi (Olive)
Sumber : Sastra Jendra Hayuningarat Pangruwating Diyu (Agus Sunyoto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar