Sorce Img: wordpress.com
Warta Tuhan
Mula rasa beban tak kunjung rapat.
Hingga memohon pada alam yang bertuan tepat.
Agar datangkan yang tepat menetap.
Hingga sekarat, sampai akhirat.
Tapi, kupahami kekeliruan diri.
Terlalu ikut campur tangan Tuhan.
Hingga jiwa jadi bergelimpangan.
Namun, kuyakini satu hal.
Tuhan tak menepis doa yang terapal.
Meski pendoa berselimut dosa pun nestapa.
Tibalah suatu petang saat burung-burung kembali ke sarang, para insan lelap menghilang
mati sementara.
Aku suka.
Dengan begitu aku leluasa menoreh sendu pada lembaran-lembaran biru.
Sambil memangku kepala dengan sembilan tangan.
Menatap kubah agung yang kian menghitam.
Mengangan seorang yang sedang berangan.
Berat bila hanya satu tangan menopang.
Hilang seimbang.
Diruang semu.
Kuamati jarum jam melaju.
Mengembalikan kenangan layu.
Detik,menit,jam terbuang.
Lalu, datang warta gemilang.
Saat fajar mulai lenyap diperaduan.
Ah, jiwa.
Kenapa demikian dahsyat.
Debur ombak serasa pas,mewakili gemuruh hati yang lepas.
Oh,
Janji Tuhan.
Kira ku.
Mungkin.
Begitu bukan? Tuhan unik dengan segala rencananya.
Siapa kira.
Saat semua runtuh terasa.
Ia datang menghibur para hamba dengan penuh kasih-Nya.
Membangun kembali benteng harapan yang hilang.
Oleh: team redaksi (Iinnurch)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar