Agama Sebagai Jaminan Penerapan Etika - Klik Media 9

Breaking

Rabu, 26 Agustus 2020

Agama Sebagai Jaminan Penerapan Etika

source image: opinilihin.com

Kini kita tiba pada persoalan apakah mungkin etika tanpa agama? Lantas Bagaimana peran agama dalam etika yang ada pada manusia? Dan bagaimana fungsinya?.


Etika adalah dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Sedangkan agama merupakan sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatana kehidupan.


Sebagai ahli filsafat etika, termasuk para filosof etika barat berpendapat bahwa etika tidak mungkin dapat berdiri tanpa adanya agama. Seorang penulis Rusia, Deschovski, berkata: "Seandainya Tuhan tidak ada niscaya segala sesuatu diperbolehkan". Artinya tidak ada lagi larangan atau aturan-aturan yang diterapkan dari Tuhan melalui agama. Dengan tujuan agar manusia dapat menjalankan kehidupan dan menjaga alam.


Pengalaman telah membuktikan bahwa nilai-nilai agama lebih dari nilai-nilai etika, karena itu dalam atheis tidak pernah berhasil menerapkan nilai-nilai etika karena didalamnya tidak ada aturan-aturan yang diperbolehkan atau dilarang dalam manusia. Setinggi apapun kemajuan manusia dibidang teknologi dan peradaban, nilai-nilai etikanya akan sangat terbelakang  dan runyam jika tanpa pondasi agama.

Semakin lemah agama dan keimanan seseorang,semakin rendah pula etikanya.


Persoalan lain yang muncul adalah apakah etika itu mutlak atau hanya bersifat nisbi? Apakah mungkin bagi sebagian orang suatu tindakan dianggap sebagai etika, sedangkan yang lainnya tidak?


Sebagian berpendapat bahwa etika suatu masyarakat bersifat nisbi, dimana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor perubahan ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Etika yang saat ini berbeda dengan yang terdahulu baik dari zaman kapitaiyan,kerajaan,sampai sekarang milenial.


Pernyataan diatas dirujukkan pula kepada sebuah ungkapan Amirul Mukminin ra, beliau berkata, "jangan kamu didik anak-anak kamu dengan ukuran akhlakmu, karena mereka diciptakan agar masa yang berbeda dengan masamu" .


Kita tahu zaman pasti akan berubah, akan tetapi ada hal-hal termasuk etika yang baik yang harus kita pertahankan. Seperti yang sudah diajarkan oleh para  pendahulu yaitu "al-muhafadzah alal-qadim al-shalih wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah" yang artinya Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik 



Tim Redaksi : Cholifatunz jannah

Sumber: Konsep Pendidikan Islam 

karya Murtadha Muthahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar