Perjalanan Ruhani Syaikh Siti Jenar
Sumber gambar : bukubekas.blogspot.com |
Dibawah terik panas matahari San Ali tidak merubah posisi duduk. Akhir-akhir ini San Ali sangatlah berbeda dengan sebelumnya. Tak salah, semakin bertambahnya umur San Ali semakin menjadi pemuda yang memiliki banyak pertanyaan. Walaupun San Ali sudah menanyakan kepada gurunya , Syaikh Datuk Kahfi, tetapi San Ali dengan kecerdasan diatas rata-rata tidak puas dengan jawaban dari gurunya. Oleh sebab itu San Ali sering melamun.
Disuatu hari, ketika San Ali sedang berjalan -jalan menyusuri hutan , San Ali melihat seseorang yang tentu bukan beragama islam sedang membawa sesajen. Dengan refleks, San Ali berfikir bahwa patung tidak akan memakan sesajen yang diberikan oleh seseorang tersebut. Dengan melihat kejadian tersebut San Ali dengan akalnya yang lebih dari rata-rata itu berfikir bahwa kenapa saat idul fitri terdapat penyembelihan hewan kurban?. Sedangkan Allah tidak membutuhkan darah, daging bahkan tulang. Dengan berbagai macam pemikiran aneh yang dialami, menjadikan San Ali semakin berputar putar tanpa jawaban.
Perlu diketahui sebelumnya nama San Ali merupakan nama yang tak lazim digunakan untuk menamai seseorang. Karena memiliki arti sembilan ekor kumbang hitam. Nama tersebut pemberian dari ayahnya.
Menurut cerita bahwa San Ali merupakan anak angkat Ki Danusela. Ayahanda kandung San Ali bernama Syaikh Datuh Saleh. Beliau masih keturunan ulama asal Malaka. Ketika masih didalam kandungan ayah San Ali wafat karena menderita penyakit pageblug. Ki Danusela yang merupakan teman akrabnya dan juga belum dikaruniai seorang anak, akhirnya Ki Danusela mengangkat anak dari Syaik Datuk saleh walaupun masih dalam kandungan.
Sebelum lahir Ki Danusela bermimpi melihat sembilan ekor kumbang hitam yang terbang mengitari suatu daerah yang gagal panen dikarenakan hama tikus. Saat mengitari diatas sawah tersebut kesembilan kumbang hitam tersebut menyemburkan cairan dan cairan tersebut mengaliri sawah. Sehingga menjadikan tikus mati. Dan kesembilan kumbang tersebut menyelamatkan para petani. Oleh karena itu, Ki Danusela memberi nama anaknya dengan nama San Ali. Setelah tiga bulan dilahirkan ibunda San Ali meninggal dunia dikarenakan terkena penyakit pageblug.
Oleh : Tim Redaksi ( Azizah)
Sumber : Suluk abdul Djalil 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar