Source Img : PMII Kece |
Siapa yang tak mau dengan kau?
Kau yang tadinya hanya terukir dalam kata,
Kau yang tadinya hanya sebuah nama,
Kau yang dulunya asing, dan aku yang tak, Mengenal ataupun mengerti atas kau.
Kau yang bersatu antara kuning dan biru.
Lambat laun, aku yang asing ituu jatuh hati padamu.
Kenapa tidak?
Kau yang menjadi jawabanku kini.
Kau yang menanamkan sebuah kata bukti dan kewajiban untuk bergerak.
Kau yang meleburku atas nama keberanian dalam menghadapi segala hal.
Kau yang mengajarkanku dalam literasi bacaku.
Kau yang mengajarkan arti sebuah kata sahabat dan kerabat.
Kau bentuk proses perjalananku.
Kuning birumu,
Dan inilah diriku.
Sekali lagi kau adalah bentuk nyata dari sebuah kata cinta.
Di saat sebagian dunia menepi atas kata peduli.
Kau yang pertama kali berdiri tegas, memerangi dan yang menggunakan hati nurani.
Disaat sebagian lain menenggelamkan Historis nyata kehidupan.
Kau yang bangkit tegas meluruskan,
Yang mampu menerangkan,
yang menuntun manusia muda untuk kembali memberi arti mengenai histori
kembali memupuk semangat untuk membentuk jiwa literasi.
Literasi hari ini ataupun literasi memori,
Dan disaat sebagian dari manusia-manusia nakal menyangkal atas perjuangan sang pejuang.
Kau yang pertama kali menolak kata lupa dan menghidupkan cerita lama untuk pijakan generasi muda .
Kau dan aku kini.
Untuk kuning biruku.
Aku padamu.
Sekali lagi untuk kata yang terselip dihati .
Terimakasih atas darah juang mu kala itu.
Terimakasih atas asingmu kala itu, yang menjadikanku rasa ingin tauku.
Terimakasih telah menjadi guru untuk jiwaku.
Terimakasih untukmu dan cinta sejatiku.
Untuk sahabatku mari sing-singkan bajumu, dan tunjukkan jiwa gerakmu diatas kuning birumu.
Kau manusia yang hidup di bumi, tunjukkan jiwa mobilitasmu dan buktikan bahwa hidupmu bukan untuk menepi.
Tangan terkepal dan maju kemuka.
Salam pergerakan!!!!
Oleh : Aiena rissa
Editor : Annisa Ika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar