Hujan Malam Itu
Sumber gambar : nu.or.id |
Rintikan hujan kala itu menitipkan pilu tak kenal waktu.
Dimana bisikan hati, tak dapat terwakili sama sekali.
Menunggu secangkir kopi, dengan ditemani kegaduhan hati.
Siapa sangka, ini pertemuan yang pertama.
Berpura-pura menikmati, namun hanya sandiwara yang mencekik diri ini.
Bersajak membangun kolaborasi, untuk mengelokkan naluri insani.
Kutatap kedua bola matanya, untuk memastikan bahwa ini nyata.
Dua bibir saling beradu, mengungkapkan cerita sosok yang ada didepan mata.
Malam semakin berlarut diiringi angin yang semakin menyelimuti diri ini.
Tak kusangka dia pergi.
Dengan membekaskan rindu yang tak terobati.
Dengan membekaskan kenangan yang tak terlupakan.
Mengukir luka dan meninggalkan cerita lara.
Berdiam diri, merelakan apa yang sudah terjadi.
Berharap akan terulangi peristiwa yang sama seperti tadi.
Senandung iringan percikan hujan,mulai berirama menggambarkan betapa bersejarahnya pertemuan malam tadi.
Oleh : HS Cokro (Kontributor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar