Bung Hatta dalam membawakan pidato dihadapan para alumni Universitas Indonesia yang hingga sampai detik ini menjadi jalan pikiran para mahasiswa dan sarjana dalam berperan dikancah masyarakat.
"Tamat sekolah tinggi tidak berarti sudah volleerd (diakui terhormat). Diploma yang diberikan oleh sekolah tinggi hanya memuat pengakuan, bahwa pemilik diploma itu dianggap cukup syaratnya untuk melakukan studi sendiri dan mengadakan penyelidikan sendiri tentang berbagai masalah di dalam atau masyarakat, yang termasuk ke dalam lingkungan ilmu yang dituntutnya. Diploma itu mengandung pengakuan, bahwa si pemiliknya dapat dilepaskan ke dalam masyarakat untuk melakukan sesuatu tugas dengan bertanggung jawab. Dan tanggung jawab seorang akademikus adalah intelektual dan moral. Ini terbawa oleh tabiat ilmu itu sendiri, yang ujudnya mencari kebenaran dan membela kebenaran."
Lalu bagaiman tanggapan orang-orang yang menganggap bahwa orang yang bergelar sarjana belum tentu sukses?
Baik mari kita simak. Memang benar tidak semua orang dapat sukses karena gelarnya sebagai sarjana setelah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun jangan salah paham bahwa orang yang lulus dan sudah resmi menjadi sarjana, mayoritas mendapatkan kesuksesan luar biasa.
Orang sukses dalam bekerja tidak ada yang instan, namun semuanya butuh proses dan kerja keras.
Banyak contoh dari teman-teman saya yang sukses dalam berkarir namun harus menempuh waktu yang tidak sedikit. Nah di sinilah kita harus berfikir lebih positif untuk tidak memandang seorang sarjana itu tidak menjamin sukses.
Jaminan sukses itu sendiri sebenarnya kembali kepada diri masing-masing. Ada pribadi yang menginginkan sekolah tinggi dan waktu tersebut tidak digunakan sebaik-baiknya, ketika sekolah sering telat, tidak mengerjakan tugas, tidak mencari pengalaman yang bermanfaat diluar jam kelas dll. Ada juga seorang yang tidak bersekolah karena orang tua tidak mampu membiayai lalu ia selalu belajar entah dari teman, tetangga, rekan kerja untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu yang luas. Sehingga ketika masanya ia pun mendapatkan apa yang dicita-citakan.
Dalam pidato Bung Hatta mengatakan "Mahasiswa harus ikut serta mendidik dirinya sendiri, dengan berpedoman pada cinta akan kebenaran. Ia harus melakukan senantiasa kritik dan koreksi atas dirinya sendiri. Apabila semuanya ini dilakukan dengan segala keinsyafan, maka rasa tanggung jawab akan tertanam di dalam dadanya. Di dalam merdeka itulah, yang menjadi karakteristik dalam perguruan tinggi, mahasiswa menemui masa yang baik untuk memiliki sifat-sifat yang menjadi pembawaan manusia susila dan demokratis, yaitu kebenaran, keadilan, kejujuran dan kemanusiaan."
Oleh karenanya buanglah jauh-jauh stigma dari pendapat orang-orang yang membuat rugi diri kita. Mari kita bersama-sama untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya.
Semoga Bermanfaat.
Oleh : Salimatut Taqiya
Sumber : Buku Bung Hatta Pribadinya Dalam Kenangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar