Ilustrasi Pembelajaran Daring (Detik.com) |
Suka Duka Pembelajaran Daring
Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi covid 19 banyak membawa dampak positif dan negatif pada kehidupan, hal tersebut sudah kita rasakan sejak 8 bulan lalu. Jika kita berbicara tentang virus corona di dalam dunia pendidikan maka bisa kita lihat keadaan selama 8 bulan ini. Virus ini membawa dunia pendidikan ke arah kemajuan, yaitu menggunakan teknologi dan informasi dalam pembelajaran. Akan tetapi, karena hal ini baru dilaksanakan saat ini, antara siswa, guru dan orang tua masih banyak kendala dalam pembelajaran, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menyesuaikan diri dalam dunia pembelajaran online atau daring.
Kemudian jika kita berbicara tentang suka duka dalam pembelajaran daring, maka akan ada banyak tulisan yang mengungkapkan hal tersebut, baik yang dirasakan oleh siswa, guru maupun orang tua siswa.
Salah satu penghambat pembelajaran daring yang dirasakan siswa antara lain keterbatasan sarana dan prasarana , seperti tidak memiliki handphone yang memadai, terkendala oleh sinyal, atau menipisnya paket data internet, meski setiap sekolah sudah memberikan paket data gratis sebagai sarana pembelajaran daring, akan tetapi masih banyak yang beralasan tidak memiliki paket data.
Selain itu, perubahan suasana hati (moody) anak dalam belajar online juga menjadi hal penting lainnya yang perlu dijaga. Lantaran, tugas sekolah yang terlalu banyak sehingga menimbulkan rasa bosan yang besar pada anak. Sedangkan, belajar dengan metode ini membutuhkan daya tangkap yang cepat.
Disamping itu, dari sisi tenaga pendidik misalnya, dengan memberikan materi belajar online dianggap lebih sulit daripada tatap muka di kelas. Guru merasa kesulitan mengajak para siswanya untuk aktif, komunikatif bahkan di ruang diskusi yang sengaja diadakan. Kemudian, minimnya pengetahuan yang dimiliki guru pada media-media pembelajaran. Alhasil guru hanya menggunakan media yang mudah, dan praktis saat pembelajaran. Namun, tidak dapat dipungkiri juga, banyak siswa/i yang merasa bosan dan tidak paham dengan pembelajaran yang seperti itu- itu saja, maka hal tersebut menjadi PR besar bagi guru masa kini yaitu mendalami media pembelajaran agar lebih menarik siswa dalam mengikuti pembelajaran daring.
Keluh kesah pembelajaran daring juga muncul pada benak hati orang tua, karena harus dadakan menjadi guru untuk membimbing belajar siswa dirumah. Namun tidak sedikit juga yang bersuka hati menjadi guru dadakan membimbing anak-anaknya belajar dari rumah rumah karena hal tersebut akan menambah kedekatan antara orang tua dengan anak, serta orang tua akan lebih mengerti perkembangan anak dalam belajar.
Kemudian jika kita membicarakan suka yang dirasakan siswa maupun guru pada pembelajaran daring yaitu guru maupun siswa lebih mendalami dan mengenal berbagai media pembelajaran, belajar mengajar dapat dilakukan dirumah masing - masing. Berhasil atau tidaknya pembelajaran daring, tergantung kerjasama antara guru,siswa dan orang tua, siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik serta dapat dipahami oleh siswanya. Serta guru lebih banyak mengerti keadaan siswa dan siswa berusaha mengatasi kendala yang dihadapinya.
Semoga adanya pandemi ini menjadi awal kemajuan pada dunia pendidikan di tengah kemajuan teknologi dan informasi saat ini, dan hari mendatang.
Oleh : Reza Rismawanti
Editor : Anisa Ika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar