Cinta dan kecemburuan Tuhan
Source img : bahana online |
Cinta yang dalam
Menjatuhkan cemburu Tuhan
Menggamit perseteruan
Antara nalar dan ketulusan
Antara realisasi dan janji-janji
Memberi jarak menepi
Pada hal yang dikira menyayat hati
Bisiknya halus, hampir tak terdengar
Melewati tiap inci peredaran nadi
Emosi
Matanya mengamati tiap langkah kaki
Batinya bergelut dengan diri sendiri
Mengirim pesan pada angin malam
Pada gelembung mendung yang semakin petang
Terkadang juga lewat tarian ilalang
Atau bahkan sekedar daun jatuh di jalan
Pun pada kubah agung yang terbentang
Akasaranya masih kueja, berulangkali terbata-bata
Hingga masa semakin menua, tak kunjung kutemui jawabnya
Kutanya pada sang pujangga, tak punya kata celotehnya
Ku tanya pada barisan kata
Kembail kueja, barangkali kutemui kemungkinan-kemungkinan
Atau sekedar hayalan
Atau bahkan rekaan
Suatu sore memberi isyarat lewat delman-delman di pinggiran kota
Ada yang berjalan tanpa dipacu
Ada yang dipacu baru berjalan
Ada yang berjalan sambil terus dipacu
Hidup,
Sejatinya Tuhan adalah Penentu
Maka wajar jika cinta yang dalam membuatnya cemburu
Catatan, Pwr, 1 November 2020
Oleh : Iin Nur Ch
Tidak ada komentar:
Posting Komentar