Semburat jingga terbias di langit barat.
Matahari seolah melambai sebelum tenggelam.
Malam tiba tanpa perlu sepucuk surat.
Tanpa harus berteriak jua ke seluruh alam.
Angin bertiup menerpa rambutku.
Dedaunan lunglai terbawa angin,
menerangkan puing-puing asa
berharap kenangan ikut terbang jua.
Namun,
sia-sia saja.
Tak ada yang kuat menerbangkan rasa ini.
Tak ada yang bisa hilangkan kenangan ini.
Mata cokelatmu yang terbias mentari.
Bibir tipismu melengkung tanpa henti.
Harum tubuhmu berbaur lembabnya bumi.
Kehangatan yang kukenang hingga kini.
Sayang,
senja tak lagi indah tanpa hadirnya kamu.
Sore tak lagi hangat tanpa pelukmu.
Yang ada hanyalah rasa tuk menyendu.
Kini, hanya sepi yang kunikmati.
Waktu senja untuk menyendiri.
Dan kenangan akan hadirnya kamu.
Kuanggap hanya angin lalu.
Oleh : Pandu A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar