HUJAN BULAN NOVEMBER
Seduhan kopi hitam tersanding di nampan.
Berteman alunan melodi alami dari Tuhan.
Bercampur wangi tanah basah oleh-Nya.
Di temani kekasih bersendagurau, andai
perpaduan syahdu memang.
Tapi, dia tidak memberiku takdir itu.
Berteman sepi dan kopi.
Di sertai rintik hujan di ujung bulan Oktober.
Aku mengingat mu sebagai pertemuan.
Yang paling membuatku ketagihan.
Uap seduhan kopi tak lagi ada.
Pikir ku tenang sembari merasakan senyum yang mulai menghilang.
Bagiku hidupku ini adalah susunan kalimat berantakan.
Dengan kau sebagai satu satunya tanda titik yang aku inginkan.
Mungkin dengan mu tak lebih dari sempurna
Tapi bersamamu aku tak akan seberantakan ini.
Pulanglah…
Oleh : Hibatul Ulya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar