Inilah Aku, Wanita (Pinterest) |
Inilah Aku, Wanita
Sekuntum pagi merekah dan Tuhan sudah jatuh cinta
Jemari fajar mengetuk jendela
Butiran embun menapak pada sekilas jendela
Siluet samar cahaya hangat Sungguh indah pagi ini
Ketika Tuhan jatuh cinta
Mentari hangat tanpa hujan merintik
Aku mengawali hariku dengan senyum yang tak kalah merekah
Ku dendangkan lagu kesukaan ku di jalan
Mengecek semua barang, dan memastikan gawai ku tak ketinggalan
Ku melenggang dengan riang, seolah terlihat tanpa beban
Tapi, tunggu sebentar kawan
Rupanya hidup ku tak seindah yang kau lihat disekitaran
Aku ini memikul beban ganda
Aku mencari ilmu, aku pun bekerja
Dini hariku sibuk mengolah bumbu dan bahan masakan di dapur
Lalu ku abdikan diri pada anak didik di kelas
Siangku habis untuk mencari ilmu hingga petang
Setelah aku pulang, masih saja banyak pekerjaan yang menunggu untuk ku selesaikan
Terlihat melelahkan bukan?
Tapi aku harus menyukainya
Apa mungkin aku pandai dalam memerankan peranku
Kurasa tidak begitu
Hanya saja ada kepercayaan akan indah pada waktunya
Meski tak sedikit manusia-manusia yang memandangku sebelah mata
Padahal kita sama sama wanita
Ia hanya tak mengetahui, bahwa untuk menjadi setegak ini
Aku jatuh berkali kali
Pesan singkat untuk diriku
Kamu wanita kuat, kamu wanita hebat
Meski orang lain tak mengindahkan
Terima kasih, sudah mau menerima ketetapan yang sedemikian rupa
Aku berjanji akan memenuhi hak-hak mu
Tak kan ku biarkan hatimu kan hitam
Terimakasih, mutiara ku
Oleh : Tim Redaksi (Nana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar