Babad Kalimiru
Alkisah sejarah asal usul Desa Kalimiru ada kaitannya dengan asal usul Babad Bagelen, Babad Banyuurip, Babad Loano, Babad Pucanganom, Babad Loning, dan Babad Kalimiru.
Babad sejarah asal usul Bahelen (Yen Pegel Klalen). Nabok-nabok tenan, mulane diwedeni nganti saiki. Peran utamanya Ki panuwun dari Hargopura yang punya seorang putri bernama Nyai Putri Roro Bagelen yang menikah dengan Bupati Awu-awu.
Babad Banyuurip di cipta oleh Pangeran Djoyo Kusumo Putra Prabu Browijoyo ke V (kerto bumi) dari Putra Arya Bongaj dari Bupati Bagelen. Kemudian adiknya Nyai Galuhwati istri Pangeran Manguyu dari Desa Condong, sebagai kemenangan Pangeran Manguyu yang adu puyuh (gemek) dan akhirnya Pangeran Joyo Kusumo dipenggal lehernya oleh Kuwu Ganggeng setelah diperdaya (diracun) pada minumannya.
Babad Loano dari Bupati Anden, peran utamanya adalah Gagak Handoko dan Gagak Pranolo.
Babad Loning diciptakan oleh Eyang K. Muhyiddin Rofi'i yang dikenal sebagai Tuan Guru Loning. Peran utamanya Glondong Dipomenggolo dan Eyang Glondong Sopyan.
Babad sejarah asal-usul Desa Pucanganom yang sekarang menjadi Pucangagung. Peran utamanya Bagus Pucanganom sebagai pencipta asal-usul. Adapun Glondong Singo Duwiryo adalah Glondong II dan Gondong Wongsodrono Glondong I dari Banyuurip.
Babad sejarah asal-usul Desa Kalimiru diciptakan oleh prajurit Diponegoro yang miru-miru wiron kain jaritnya di atas Kali Dulang, hingga diberi nama Kalimiru. Masih belum diketahui apakah Eyang Rofi'i atau siapa yang ditembaki dan dikejar-kejar Kompeni Belanda, sehingga menyabdakan wewaler, Desa ini besok saya beri nama "Kalimiru".
Oleh: Asriyati Aminah
Sumber: Tulisan Bapak Muhammad Rowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar