Gebang, klikmedia9.com - Dalam rangka syukuran khitanan cucu pertama Habib Hasan Bin Aqil Ba'abud, Pondok Pesantren Al-Iman Bulus, Gebang, Purworejo, telah menggelar pertunjukan Wayang Kulit pada Rabu malam (16/12). Pertunjukan kali ini bernuansa ala santri, dimana dari grup karawit dan dalang dari kalangan santri.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasannya Wayang Kulit merupakan media dakwah Kanjeng Sunan Kalijaga pada masa silam untuk menyebarkan agama Islam Rahmatan Lil'alamin di tanah Jawa. Sampai saat ini, pagelaran wayang kulit tetap eksis, bahkan mulai dinikmati masyarakat luas, seperti halnya santri Ponpes Al-Iman Bulus Purworejo.
Pagelaran wayang kulit di Ponpes Al-Iman dibawakan oleh 2 Dalang kondang dari Purworejo yaitu Ki Hanafi dari Butuh dan Ki Muhtar dari Kutoarjo.
Ki dalang Hanafi saat membawakan lakon Bima Suci |
Dalang Ki Hanafi membawakan Lakon Bima Suci (Makrifatnya Dewa Ruci). Beliau mengemasnya dengan banyak lelucon, hal tersebut memberikan kesan humoris kepada pemirsanya.
"Singkat cerita, dalam perjalanannya mencari jati diri, Lakon Bima ingin mengetahui ilmu Sangkan Paraning Dumadi. Untuk mendapatkan ilmu tersebut, Bima harus mencari kayu gung susuhing angin dan tirta perwitasari".
Ki dalang Muhtar |
Sementara itu, disisi lain, Dalang Ki Muhtar dari Kutoarjo membawakan tema "Pentas Wayang Ringkas Lakon Wahyu Makutharama".
"Para Dewa berniat akan menurunkan Wahyu Mahkutarama melalui perantara Begawan Kesawasidi. Begawan Kesawasidi sendiri adalah perubahan wujud dari Sri Bathara Kresna. Kabar akan diturunkannya wahyu tersebut dengan cepat menyebar luas, hingga sampai ke negara Ngastina yang di rajai Prabu Duryudana yang juga menginginkan wahyu tersebut. Dari sisi lain kabar tersebut juga sampai di pihak para Pandawa". Tutur singkatnya.
Oleh: Tim Redaksi (AA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar