Source img : pinterest |
Hidup akan terus berkutat dengan kehilangan. Karena dalam kehilangan tersebut kita mengalami proses pertumbuhan. Kehilangan merupakan sebuah alat dari Tuhan untuk membantu kita berkembang. Ia adalah kepompong yang mengubah ulat dalam diri menjadi kupu-kupu yang indah.
Kita hanya akan menerima yang baru jika kita bersedia melepaskan yang lama. Genggaman kita terbatas. Jika kita tidak bersedia melepaskan genggaman kita, kita tidak dapat menggenggam yang baru. Proses menerima selalu diawali dengan proses memberi.
Memberi berarti kita bersedia membuka genggaman dan melepaskan sesuatu dari tangan kita. Masalahnya kita seringkali berurusan dengan kemelekatan. Kita tidak bersedia melepaskan, sehingga proses pembaharuan seringkali berjalan dengan alot.
Segala sesuatu di dunia ini berubah. Hanya satu yang tetap yaitu perubahan itu sendiri.
Proses memberi dan menerima melibatkan proses melepaskan. Pada saat kita memberi kita harus merelakan sesuatu lepas dari tangga kita. Beradaptasi sering kali tidak mudah, kita ingin milik kita yang lama entah berupa pekerjaan, teman, hubungan, status, atau apapun tidak berubah. Kita seringkali berusaha mempertahankan kejegan, tapi itu sama saja kita berusaha melawan ketentuan alam.
Beberapa orang bahkan melakukan aktivitas fisik memberi, tapi sebenarnya mereka sedang mengambil. Memberi sesuatu kepada orang yang dikasihi dengan harapan mendapatkan cintanya. Jika dilihat dari desiran hati sebenarnya kita tahu, bahwa kita sedang mencoba mengambil sesuatu dari orang tersebut.
Jika di pagi hari kita membuang kotoran dari perut, perhatikan bagaimana rasanya. Apakah kita masih mengingat-ingat kotoran tersebut?, apakah kita ingin kotoran tersebut kembali?. Jawaban normalnya TIDAK. Begitulah memberi yang bebas, rasanya seperti buang air, bebas, tidak difikir sama sekali, setelah diberi tidak pernah diingat-ingat, tidak ada urusan lagi.
Oleh : Salimatut Takiya
Editor : Annisa Ika
Sumber : Buku Biarkan Hujan Menyembuhkanmu oleh : Wahyu Bramastyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar