Source img : sindonews |
Riya Sesamar Langkah Semut
Riya merupakan salah satu perbuatan yang tidak disukai Allah swt. Ada juga istilah bahwa riya adalah suatu perbuatan syirik kecil. Riya akan membuat seseorang ketika mendapat pujian ataupun penghargaan akan mendapat kepuasan dan merasa tersanjung atas kebaikan yang ia miliki. Tentu sudah kita ketahui bersama bahwa perbuatan ini tidak dibenarkan oleh Allah swt. Perlu diketahui bahwa ternyata riya masih dibagi menjadi riya yang dilakukan secara terang-terangan dan riya yang dilakukan secara tidak sadar sehingga menimbulkan kesamaran, bahkan lebih samar dari langkah semut.
Riya yang terjadi secara terang-terangan adalah riya yang mengantarkan pada suatu perbuatan, walaupun pada mulanya ia hanya bermaksud untuk mendapatkan pahala. Riya yang sedikit lebih samar dari itu ialah riya yang tidak mengantarkan pada suatu perbuatan, tetapi perbuatan yang sudah biasa ia lakukan untuk menggapai ridha Allah menjadi terasa ringan. Contohnya adalah ketika seseorang memiliki kebiasan sholat dhuha setiap pagi, dengan perasaan yang berat. Tetapi apabila dirumahnya terdapat tamu, ia akan sangat semangat melaksanakan sholat dhuha dengan perasaan ringan.
Yang lebih samar lagi daipada itu ialah riya yang tidak berpengaruh pada suatu perbuatan agar terasa mudah ataupun terasa lebih ringan dilakukan, tetapi menyusup kedalam hati. Tanda-tandanya ialah ia akan merasa sangat gembira manakala ada orang yang menyaksikan ketaatan nya. Betapa banyak orang yang ikhlas dalam melakukan sebuah kebaikan dan ketaatan serta tidak berniat untuk riya. Bahkan ia benci terhadap riya. Tetapi ketika ada orang yang melihatnya, ia akan merasa sangat gembira dan lebih semangat lagi dalam melakukan kebaikan. Kegembiraan inilah yang menunjukkan adanya riya samar-samar yang menyebabkan rasa gembira itu.
Riya yang lebih samar lagi daripada itu ialah ketika ia menyembunyikan amal kebaikannya, dan tidak juga gembira ketika kebikannya tampak oleh orang lain. Meskipun demikian, apabila ia bertemu dengan orang lain, ia menginginkan sambutan yangan hangat, dihormati,menyediakan segala keperluannya, dan melapangkan tempat untuknya. Jika ada seseorang yang perlakuannya kurang terhadapnya, maka akan terasa berat bagi hatinya dan timbul rasa ingin menjauhi orang itu. Secara tersirat ia seakan menuntut penghormatan atas ketaatan yang ia sembunyikan. Manakala ada ibadah yang belum lepas dari penolehan hati terhadap manusia, maka belum lah kosong dari benih-benih riya yang samar bahkan lebih samar daripada langkah semut.
Orang-orang yang ikhlas akan selalu takut terhadap riya yang samar. Ia akan berusaha keras menyembunyikan amal kebaikannya daripada orang-orang yang berusaha menutupi kejahatannya. Semua usaha itu diharapkan supaya amal-amal baik mereka menjadi ikhlas dan mendapat ganjaran dari Allah swt pada hari akhir kelak.
Oleh : DAN
Sumber : Buku Saripati Ihha Ulumiddin ( Imam Al- Ghazali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar