Siapakah Yang Sempurna
Ketika aku berdiri pada pilihanku,saat itu pulalah aku diserbu.
Hantaman yang tak nyata namun persis mengenaliku.
Seperti danau yang tenang terkena satu tetes air.
Bergetar jelas mengganggu angan-angan ku.
Ketenangan berganti gelombang, sudut pandang orang-orang.
Bertanya tentang kepantasanku, menyadari keputusan yang ku buat.
Sampai akhirnya kutemukan keegoisan, sekuat baja pada suatu gelombang.
Meronta-ronta berjalan tanpa ragu,yakin tak menyenggol siapapun.
Menutup telinga dan membukanya untuk suatu yang membangun.
Tetap tegak di tengah gemuruhnya lalu lalang patahan kata.
Jalur melebarkan jangkauannya, bukan berpihak pada jalan utama.
Jalan tikus adakalanya menjadi jalan yang bermuara.
Ikhlas tanpa tipu daya.
Karena, terkadang kesamaan goal bulan saja dengan satu cara penempuhan.
Bukan juga tujuan yang tak sama adalah buruk.
Dalam goal siapakah yang sempurna?, ya! tidak ada.
Bukankah yang tak sama, bukan selalu bermaksud tak sebidang?
Bukankah itikad baik banyak warnanya?
Keserasian pelangi menjadi contohnya.
Hidup bersama perbedaan, lalu apa kabarku, kamu dan siapapun itu?
Oleh: Covifah (kontributor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar