Tuhan Hadir di Setiap Inci Kehidupan
Manusia hidup dalam kondisi sosial yang berbeda-beda. Disuatu sisi mereka hidup dalam lingkungan yang beruntung dan mendukung. Namun, di sisi lain sebagian hidup di lingkungan yang kurang mendukung. Sejatinya Tuhan menyajikan itu semua untuk kita telaah agar diri bermuhasabah, memilah dan memilih mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.
Beberapa keadaan memang Tuhan suguhkan dengan bentuk yang elok agar kita mendekat, beberapa lagi Tuhan suguhkan dalam bentuk yang tidak kita sukai agar kita menggali sesuatu di dalamnya. Padahal keduanya sama mengandung hikmah. Lalu dengan sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya seperti yang tertera di dalam KalamNya, manusia kebanyakan terlena dengan apa-apa yang menimpa dirinya. Baik itu berupa nikmat atau cobaan. Padahal jelas kedunya mengandung hikmah yang kita tidak tahu. Jadi percayalah bahwa apa yang kita ingin dan butuhkan Tuhan sudah mengetahuinya lebih dulu. Namun terkdang Tuhan kabulkan kebaikan kita dalam bentuk yang berbeda. Disinilah peran syukur salah satunya. Yaitu menerima atas apa yang terjadi " tabarokalladzi biyadihil mulku wa huwa 'ala kulli syai inqaadiir" (QS. al Mulk:1).
Sepenggal kisah.
Di suatu daerah di pegunungan terlahir seorang dengan keistimewaan yang Tuhan anugerahkan. Ia mengetahui apa saja yang terjadi dengan orang-orang sekitar, bahkan orang yang dikenal berada dalam jarak yang tak terjangkau sekalipun. Ia bukan hanya mengetahui yang nampak saja dengan apa yang terjadi di dalamnya atau yang seseorang ucapkan. Melainkan ia faham dengan apa-apa yang tersembunyi di hati orang lain. Suatu ketika dengan orang terdekatnya,atau sahabatnya yang sudah ia percayai berpisah karena pekerjaan yang harus dilakukan. Seiring berjalan waktu sang sahabat mulai curiga apakah orang itu sudah lupa dengannya? Sebab ia jarang sekali mendapati kabar. Singkat cerita, lalu orang dengan keistimewaan tersebut menghubunginya dan membicarakan apa yang terjadi bahwasannya apa saja yang mengenai dirinya, termasuk kecurigaan pada dirinya pasti akan sampai pada dirinya. Disitulah mereka mulai renggang sebab hal sepele. Ini sering terjadi di kalangan kita akibat tidak mampu memahami satu sama lain.
Dari sepenggal kisah diatas jelas mengisyaratkan pada kita bahwa kemanapun kita pergi, dimanapun kita hidup harus selalu berperasangka yang baik pada orang lain dan Tuhan. Tuhan sangat dekat, maka jangan berlari meninggalkanNya. Dan Jangan berfikir kesusahan yang kamu alami tidak datang dari Tuhan.Karena sejatinya Tuhan selalu hadir di setiap inci kehidupan.
Oleh : Iin Nur Ch.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar