Abu Hurairah (Source Img:Bincang Syariah) |
Pada suatu hari Marwan bin Hakam bermaksud menguji kemampuan menghafal dari Abu Hurairah. Maka dipanggulnya Ia dan dibawa duduk bersamanya, lalu dimintanya untuk mengabarkan hadits-hadits Rasulullah Saw. Sementara ada seorang yang diutus untuk menuliskan apa yang diceritakan Abu Hurairah dibalik dinding. Setelah berlalu satu tahun kemudian dipanggilnya Abu Hurairah kembali. Marwan menyuruhnya untuk membacakan hadits-hadits yang dulu pernah ditulis oleh sekretarisnya. Ternyata tidak ada satu katapun yang terlupa di otak Abu Hurairah.
Imam Syafi'i telah mengemukakan pendapatnya tentang Abu Hurairah, " Ia seorang yang paling banyak hafal di antara seluruh perawi Hadits semasanya". Sementara Imam Bukhari menyatakan pula
"Terdapat kira-kira 800 orang atau lebih dari sahabat tabi'in dan ahli ilmu yang meriwayatkan Hadits dari Abu Hurairah". Demikianlah Abu Hurairah yang dianggap seperti perpustakaan besar yang telah ditakdirkan kelestarian dan keabadiannya.
Abu Hurairah termasuk ahli ibadah yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, selalu melakukan ibadah bersama istri dan anak-anaknya. Pernah Ia menderita kepedihan lapar yang jarang orang lain mengalaminya. Sebab, Abu Hurairah mempunyai keinginan mulia yaitu memusatkan perhatian untuk selalu menyertai Rasulullah Saw. Dalam ceritanya bahwa sakit yang dialaminya seakan-akan rasa lapar menggigit-gigit perutnya. Sehingga Abu Hurairah mengikatkan batu dengan sorbannya ke perut dan ditakankan ke ulu hati dengan kedua tangannya, lalu Ia terjatuh di masjid sambil menggeliat-liat kesakitan hingga sebagian sahabatnya mengira Ia ayan. Semoga Allah meridhoi kepadanya dan menjadikan ridho kepada Allah.
Oleh : Salimatut Taqiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar