Dewi Alha, M.Pd. saat memberikan materi Kepemimpinan dalam Peringatan Harlah NU ke-95 STAINU Purworejo di Auditorium Kampus (31/1) |
Purworejo, klikmedia9.com - Minggu (31/01) STAINU (Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama) Purworejo memperingati harlah Nahdlatul Ulama yang ke-95 di Auditorium Kampus.
Acara berjalan lancar dengan dihadiri beberapa tokoh STAINU dan mahasiswa perwakilan dari masing-masing Program Studi.
Acara diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama untuk mendoakan para pendiri dan pendahulu NU yang diharapkan kita dapat melanjutkan perjuangan mereka.
Ketua panitia, William Jason Ngangi mengungkapkan bahwasanya kegiatan kali ini mengangkat tema "Mengembangkan jiwa kepemimpinan dalam bingkai Aswaja"
"Harapannya selain kita memperingati harlah NU saja kita juga mengembangkan jiwa kepemimpinan kita meniru dari Muassis dan Masyayikh NU ,meniru semangat juang pendiri-pendiri NU terdahulu." Ungkapnya.
Foto Acara : Tim Redaksi |
Sementara itu ,Ketua DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa), Umi Masruroh dalam kesempatan yang sama mengatakan dengan mengangkat tema tersebut harapannya dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan untuk mahasiswa supaya memliki semangat seperti ulama terdahulu yang berjuang tanpa pamrih. Semoga kita dapat tertular dan dapat mencontoh teladan yang baik dari para pejuang ulama terdahulu.
Waket III Bidang Kemahasiswaan, Najjanudin M.Pd. mewakili jajaran civitas akademika STAINU Purworejo menyampaikan banyak terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut dan juga pesan motivasi nya untuk para mahasiswa.
"Sebagai generasi penerus NU,khususnya mahasiswa mempunyai peran penting untuk terus melestrarikan nilai-nilai Aswaja , ngurip uripi NU, Kata Gus Dur ibarat masjid ada orang yang mencari berkah di dalam nya ,dan ada orang yang hanya mencari sandal yang bagus di masjid. Orang yang mencari berkah di dalam masjid tidak akan meninggalkan masjid ,ia akan terus di situ, mencari berkah, ngurip uripi masjid. Sama halnya dengan di NU, Tapi kalau orang yang hanya mencari sandal yang bagus di dalamnya , ibaratkan menjadikan NU hanya sebuah penghidupan bukan ingin menghidupi. Sebagai warga Nahdliyin wajib melestarikan nilai-nilai Aswaja khususnya mahasiswa, mahasiswa mempunyai tugas dan tantangan yang besar dalam berinovasi, apalagi kita hidup di generasi milenial, mahasiswa harus bisa mengimbanginya agar teknologi yang semakin berkembang tidak mempengaruhi perkembangan NU di zaman sekarang ini." Tuturnya.
Foto: Tim Redaksi |
Acara puncak diisi dengan materi kepemimpinan oleh Dewi Alha, M.Pd alumni STAINU Purworejo tahun 2018.
"Bahwa pemimpin harus berfikir kritis, transformatif dan terarah , dengan harapan bahwa idealisme itu adalah pemikiran tertinggi dari sebuah ide, begitu juga mahasiswa, mahasiswa harus kritis ,berani untuk menganalisis, dan harus punya ide , karena kemewahan terakhir yang dimiliki oleh seorang mahasiswa adalah idealisme yang tentunya sebagai kemewahan yang tidak bisa di jual belikan." Ungkapnya.
Pemberian cinderamata kepada Dewi Alha, M.Pd oleh Ketua DEMA STAINU Purworejo |
Acara diakhiri dengan Doa bersama yang di pimpin oleh Drs. H. Masduqi Ch.
Foto Drs. H. Masduqi Ch. |
Oleh : Tim Redaksi (H.U)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar