Klikmedia9.com - Metode dan media pembelajaran pada proses pembelajaran sangatlah memengaruhi tingkat keberhasilan dan ketercapaian suatu tujuan pembelajaran yang telah disepakati pada peraturan kemendikbud. Pandemi Covid -19 yang menyerang dunia dua tahun terakhir ini adalah masa dimana dunia pendidikan mengalami pergeseran pola pembelajaran, termasuk di negara Indonesia. Pembelajaran Indonesia yang memiliki kultur pola belajar tatap muka atau luring, karena beberapa kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya mengharuskan pola belajar saat ini bergeser menjadi pola belajar dalam jaringan atau yang sering kita sebut daring. Dimana semua kegiatan belajar mengajar harus tersampaikan secara jarak jauh. Sedangkan sebelumnya dunia pendidikan di Indonesia ini belum terbiasa melakukan sistem belajar tersebut.
Sistem belajar dalam jaringan dalam artian lebih memanfaatkan jaringan internet yang ada adalah salah satu bentuk kemajuan dalam proses pembelajaran karena telah dapat memanfaatkan kecanggihan IPTEK dengan baik akan tetapi masih banyak sekali kendala yang dialami tenaga pendidik maupun peserta didik. Adapun faktor penghambat dari belajar daring antara lain yaitu: Kondisi yang tidak memungkinkan untuk dijangkau sinyal sehingga peserta didik maupun tenaga pendidik terhambat untuk mengakses internet, kurangnya pengalaman dalam berteknologi atau sering disebut gaptek (gagap teknologi), dalam proses pembelajaran daring guru terkadang kurang piawai dalam memberikan model pembelajaran yang menarik sehingga anak didik merasa bosan dan pelajaran sulit tersampaikan pada siswa, kendala yang selanjutnya guru tidak bisa memantau langsung sehingga proses pembelajaran kemungkinan besar tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran, dan bagi kalangan menengah kebawah akan merasa kesulitan dalam mendapatkan kuota internet karena faktor ekonomi yang membelit di era pandemi.
Melihat kondisi tersebut, oleh karenanya harus ada upaya untuk menyikapi hal-hal yang menjadi faktor tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu perlu adanya upaya untuk tetap menjaga pendidikan moral walaupun dalam pembelajaran daring. Entah apa profesi kita, kita hendaknya memiliki tekad untuk tetap mempertahankan kualitas pendidikan di Indonesia. Jangan sampai calon-calon penerus bangsa mengalami kebobrokan intelegensi dan kebobrokan moral hanya karena pola belajar dan pola asuh yang salah. Jika dalam dunia pendidikan saja kita sebagai manusia dewasa tidak bisa menjadi solusi maka siapa lagi? peserta didik adalah harapan bangsa yang perlu kita jaga kualitas dirinya. Sehingga perlu adanya inovasi dan kreatifitas yang dapat meningkatkan semangat dan minat belajar peserta didik. Semangat dan keinginan untuk melakukan yang terbaik adalah salah satu kunci pemuda saat ini agar selalu dapat berupaya. Mungkin kita dapat melakukan hal tersebut dengan membiasakan diri membaca hal-hal yang berdedikasi serta mengandung perihal keilmuan, kurangi mengakses hal-hal yang kurang bermanfaat, setelah itu tentunya kita akan menjadi pembaca yang baik sehingga dapat memberikan informasi dan proses edukasi yang baik pada masyarakat dan lingkungan sekitar. tidak sampai itu saja hendaknya kita dapat memberi sumbangsih untuk masyarakat berupa informasi yang mengandung unsur keilmuan dan berpendidikan.
Adapun untuk tenaga pendidik dalam menyikapi hal yang demikian, ada banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah belajar memahami karakter peserta didik sehingga akan mudah dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan dan tentunya melihat kondisi lingkungan sosial yang ada. Banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk dapat menjadi sebuah solusi untuk negeri ini tentunya kalian jiwa-jiwa muda pasti punya banyak cara. perihal cara di atas adalah secuil dari sebuah solusi selebihnya hanyalah sebuah pancingan agar kita sebagai manusia yang sudah dapat membaca dapat berupaya.
Oleh : Tim Redaksi (Aiena Rissa F)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar