Nestapa Kerinduan
Kilauan petir kini menyambar dinding jiwa.
Seolah ia berkata engkau sang cinta sejati.
Daun daun yang terjatuh,
ku tanya,
Apakah ia pernah membenci angin?
Rintikan air mata mulai menguras dahaga jiwa.
Kerinduan pada sosok kekasih,
bagaikan tujuh petala cinta,
menaungi akan sembilan puluh sembilan kali rindu.
Suara angin yang mengalun lembut,
laksana simfoni kasih sayang.
Mengiringi langkah hati yang terpana akan cinta.
Guntur yang menggelegar.
Seakan membelah ombak lautan luas.
Buih pasir putih mulai menyapa pagi.
Ketika mentari menapakkan dirinya dalam diam.
Sang fajar apakah engkau akan hadir?
Rerumputan merasa malu dengan dirimu yang menyayangi karena Allah.
Bintang di langit iri denganmu yang mencintainya karena Allah.
Bulan cemburu dengan indahnya kisah cinta yang telah engkau rajut bersama.
Kasih sayangmu bagaikan fase yang menyejukkan dinding hati.
Cintamu laksana lautan yang luas.
Wahai angin malam....
Sampaikan salam rinduku padanya.
Engkau tahu aku sangat merindukannya.
Wahai sang merpati putih.
Terbangkanlah surat cintaku.
Untuk sang kekasih hati yang jauh disana.
Wahai hujan,
basahilah jiwaku dengan kasih sayang.
Cinta suci dari sosok sang belahan jiwa.
Ku harap semoga itu engkau wahai cintamu.
Oleh : Kontributor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar