Tingkatan Puasa Pada Kitab Ihya' Ulum Al-Diin - Klik Media 9

Breaking

Jumat, 23 Juli 2021

Tingkatan Puasa Pada Kitab Ihya' Ulum Al-Diin


Klikmedia9.com - Puasa adalah salah satu ibadah yang terdapat pada rukun islam dimana pada bulan ramadhan kita sebagi umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Namun selebihnya puasa sendiri dapat terbagi menjadi empat yaitu puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh dan puasa haram sesuai dengan hari maupun sebab dari puasa itu sendiri. 


Dijelaskan oleh imam Madzhab Al-Imam Syafi'i bahwa Menurut istilah syara' puasa berarti menahan diri dari sesuatu perkara yang membatalkan puasa , mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.


Berikut beberapa penjelasan Al-Ghazali yang terdapat pada kitab Ihya' Ulum Al-Diin Juz 1



 اعلم ان الصوم ثلاث درجات : صوم العموم وصوم الخصوص وصوم خصوص الخصوص



Ketahuilah bahwa puasa itu terdapat 3 tingkatan, yaitu :

1. Puasa pada umumnya orang

2. Puasa secara lebih khusus

3. Puasanya orang yg derajatnya paling mulia


 اما صوم العموم فهو كف البطن والفرج عن قضاء الشهوة



Makna puasa pada tingkatan terendah seperti yg dilakukan orang pada umumnya adalah menahan perut dari rasa lapar dan dahaga serta menahan kemaluan dari syahwatnya.



 واما صوم الخصوص فهو كف السمع والبصر واللسان واليد والرجل وسائر الجوارح عن الاثام


Makna puasa pada tingkatan kedua yaitu puasa secara lebih khusus adalah mencegah pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan semua bagian tubuh dari perbuatan dosa.


واما صوم خصوص الخصوص فصوم القلب عن الهمم الدنية والأفكار الدنيوية وكفه عما سوی الله عز وجل بالكلية


Makna puasa pada tingkatan tertinggi adalah puasanya hati dari segala kepentingan-kepentingan yang bersifat hina, memikirkan dunia dan mencegah hati dari selain Allah SWT secara totalitas.



 وقال أرباب القلوب من تحركت همته بالتصرف في نهاره لتدبير ما يفطر عليه كتبت عليه خطيئة فان ذلك من قلة الوثوق بفضل الله عز وجل وقلة اليقين برزقه الموعود وهذه رتبة الانبياء والصديقين والمقربين


(إحياء علوم الدين الجزء الاول ص ٢٣٥)


 ويحصل الفطر في هذا الصوم بالفكر فيما سوی الله عز وجل واليوم الاخر



Puasa pada tingkatan tertinggi ini (puasa hati) batal jika memikirkan selain Allah SWT dan hari kiamat.


Telah berkata Ratunya hati : Barangsiapa mempunyai kepentingan untuk transaksi (kerja) pada siang hari untuk memenuhi kebutuhan berbuka puasa di malam harinya maka ia termasuk orang yg telah berbuat kesalahan, karena termasuk orang yg kurang berpegang teguh pada anugerah Allah dan kurang percaya dengan rizqi yg telah dipersiapkan untuknya. Pada tingkatan puasa ini adalah mereka para Nabi, Siddiqin dan orang-orang yg dekat terhadap Allah SWT.


(Al-Ghazali Ihya' Ulum Al-Diin Juz 1 Hal 235)


Sumber:Ky. Hamzah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar