Tiada kebebasan - Klik Media 9

Breaking

Senin, 11 Oktober 2021

Tiada kebebasan

 



Alunan suara air laut mulai terasa

Bagaikan tujuh petala cinta

Menguraikan 

Sembilan puluh sembilan kali rindu

Di bawah langit kota Madinah

Kusebut suara indah menggetarkan jiwa

Rintikan angin yang memburu hati yang menggelora

Akan sebuah cinta suci Illahi


Wajah teduhmu bagaikan rembulan purnama

Fajar mulai menyapa sang kekasih penuh cinta

Bagaikan salju yang turun di musim semi

Indah merekah bak buih air di lautan

Ku rangkai tasbih cinta untuk kisah ini

Mengalun bagaikan hembusan bintang di langit


Di bawah langit kota Mekkah

Lantunkan sebuah bait puisi sang sufi 

Bagai tetesan padang pasir di musim cinta

Kerinduan pada sosok mulia nan indah mempesona

Makhluk sempurna yang memimpin dunia


Kini…….

Engkau telah tiada

Haruskah aku melupakanmu?

Tidak sampai kapanpun itu takkan terjadi

Aku mencintaimu tanpa sebuah syarat

Walaupun tak pernah kupandang wajah sucimu


Namun…….

Engkau selalu dalam sanubariku yang terdalam

Wahai sang Rasulullah

Entah kapan kita akan bertemu


Mungkin……..

Dibawah langit palestina

Ku rangkaikan kalimat Tauhid menggetarkan qolbu

Api tauhid telah menyala

Bagaikan gumpalan ombak di lautan luas

Mengalun indah seumpama intan permata dunia

Cahaya cinta suci yang kau pancarkan

Membuat sang ibunda muslimah pertama mengagumimu

Salju yang menetes bagaikan fatamorgana dunia


Namun…….

Di bawah langit palestina

Dulu

Engkau pancarkan kalimat Tauhid menggetarkan jiwa

Kini…….

Hanya tumpahan darah mengalir bagaikan air di lautan

Tiada kebebasan

Semuanya dalam kekangan Israel yang kejam tak beradab

Akankah semuanya berakhir?

Hanya Allah yang mengetahui segalanya


Oleh : Vallery Reva Agatha (Kontributor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar