Gambar: Tugu Jogja |
Bukan Lagi Zona Nyaman dan Buka Lagi Untuk Temaram
Paginya membuatku penuh dengan harap dan tawa,
Paginya membuatku ambisiku bergairah,
Paginya membuat kaki tanganku enggan untuk menekuk erat kembali pada selimut tanpa duri.
Paginya membuat diriku tampak lebih indah,
Paginya membuat diriku merasa baik-baik saja.
Ini kisahmu, jua kisahku.
Ini tentangmu, jua tentangku.
Aku yang terlalu nyaman.
Aku yang terlena akan tenangnya.
Aku yang merasa sesorai indahnya siluet senja.
Dan aku yang lupa,
Bahwa kau yang sekarang,
bukan lagi tempatku pulang,
Dan bukan tempatku berjuang.
Tetapi apa boleh buat,
Aku yang terlalu nyaman, Yang enggan untuk pulang
Pulang pada zonaku yang sekarang.
Dimana bukan kata Jogja lagi yang kini harus ku panggul dalam pundak ketika berjalan.
Dan sialnya,
Masih ada dendam, yang memicu banyak sekali hal tanya.
Mengapa?
Untuk apa?
Untuk siapa?
Apa guna?
Bahkan sampai kata tanya yang tak lagi mampu bersuara.
Sudahlah.
Ku kira cukup,
Dan jawaban yang terbaik mungkin adalah sebuah kata terima,
“terima saja dengan dada lapang, dan dengan baik-baik saja”
Naif jika itu memang mudah,
Tetapi tetap percayalah.
Kau kau akan lillah,
Dilaka kau sudah habis melelah.
Oleh: AR (Tim Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar